DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD)
Pertanyaan dan Jawaban Tentang
DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD)
DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD)
1. Apa yang disebut dengan Demam Berdarah Dengue (DBD)?
Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit yang disebabkan
oleh infeksi virus dengue. Ada 4 jenis virus dengue yaitu DEN-1,
DEN-2, DEN-3, dan DEN-4.
Infeksi virus dengue dapat menyebabkan gejala klinis berbeda pada
manusia. Sebagian besar (87%) orang yang terinfeksi oleh virus
dengue tidak menunjukkan gejala apapun (asimtomatik), sebagian
menderita demam dengue (DD), sebagian mengalami Demam
Berdarah Dengue (DBD) dan sebagian kecil dapat mengalami
keadaan yang berat yang disebut dengan gejala syock dengue atau
Dengue Syock Syndrome (DSS). Diperkirakan ratusan juta orang
terinfeksi virus dengue setiap tahun di seluruh dunia.
2. Bagaimana mengenali penyakit DBD?
Keberhasilan penanganan penyakit DBD sering ditentukan oleh
cepat atau lambatnya penyakit tersebut diketahui. Untuk itu
keluarga dan masyarakat perlu mengenali gejala dan tanda dari
penyakit ini. Gejala dan tanda DBD adalah sbb:
Biasanya penderita tinggal di daerah endemis DBD, atau
baru pulang dari daerah dimana penyakit DBD sedang
berjangkit.
Mendadak panas tinggi yang dapat berlangsung selama 2
sampai 7 hari
Sakit kepala dan rasa sakit seluruh tubuh.
Bagian belakang matav terasa sakit kalau digerakkan.
Tampak bercak-bercak merah pada kulit, yang tidak hilang
apabila ditekan.
Kadang-kadang terjadi perdarahan di hidung (mimisan),
gusi, saluran penceranaan (muntah darah).
Sering terasa nyeri di ulu hati.
Pada kasus yang berat yang disebut DSS (Dengue Syock
Syndrome), penderita tiba-tiba gelisah, tangan dan kakinya
dingin dan berkeringat, tidak sadar (syock) dan dapatberakhir dengan kematian.
Pada penderita DBD, terjadi gangguan pada dinding pembuluh
darah. Pembuluh darah kecil (kapiler) menjadi “bocor” sehingga
cairan dari darah dapat keluar dari pembuluh darah. Keadaan
ini dapat menyebabkan kegagalan sirkulasi darah dan syock,
diikuti dengan kematian, apabila kegagalan sirkulasi darah tidak
segera dikoreksi.
Penyakit DBD dapat fatal kalau terlambat dikenali dan tidak
ditangani sebagaimana mestinya. Dengan penanganan yang
baik, tingkat kematian diantara penderita DBD adalah kurang
dari 1%.
3. Apa pengobatan untuk penyakit DBD?
Sampai sat ini belum ada pengobatan khusus untuk penyakit
DBD. Namun demikian penyakit ini dapat ditangani secara
efektif dengan penggantian cairan, asalkan cepat diketahui dan
ditangani. Perawatan di rumahsakit diperlukan untuk
penggantian cairan yang memadai.
Keluarga dapat berperan dalam pengenalan dan penanganan
awal DBD. Tindakan yang dapat dilakukan adalah sbb:
a. Penderita diberikan minum yang lebih banyak: air minum, air
susu, air oralit, air buah dll
b. Pasien anak-anak diberikan kompres dengan air suam2kuku.
c. Berikan obat penurun panas parasetamol.
d. Segera bawa penderita ke fasilitas kesehatan.
4. Bagaimana penyakit DBD ditularkan?
Penyakit DBD ditularkan dari satu orang ke orang lain melalui
nyamuk aedes yang sudah terinfeksi dengan virus dengue. Nyamuk
aedes terinfeksi dengan virus dengue ketika nyamuk tersebut
mengisap darah dari orang yang telah terinfeksi virus dengue. Setelah
1 minggu, nyamuk tersebut sudah dapat menularkan virus ke orang
lain. Penyakit DBD tidak dapat menular langsung dari orang ke orang.
Nyamuk Aedes aegypti (A.aegipty) adalah vektor atau penyebar virus
dengue yang paling utama. Vektor lainnya adalah Aedes albopictus.
1. Seseorang tertular virus dengue pada
saat nyamuk menghisap darahnya.
Virus terdapat dalam air liur nyamuk.
2. Virus segera menuju ke kelenjar
getah bening.
3. Virus menyebar ke seluruh tubuh.
4. Terjadi viremia (dijumpainya virus
dalam darah) dan orang tersebut
mulai demam.
5. Nyamuk dapat terinfeksi apabila
menghisap darah penderita DBD.
6. Virus menuju ke lambung nyamuk
dan memperbanyak diri.
7. Virus menuju ke kelanjar ludah
nyamuk dan siap ditularkan ke
manusia.
5. Bagaimana mengenali nyamuk Aedes Aegipty?
Berwarna hitam belang-belang putih.
Berkembang biak di air tergenang yang relatif bersih.
Bak mandi/WC/Drum.
Tempat minum burung.
Vas bunga
Kaleng, ban bekas,botol, plastik yang dibuang di sembarang
tempat.
Talang air.
Lubang pohon
Menghisap darah pada pagi dan sore hari.
Mampu terbang 100 - 200 meter.
Menghisap darah manusia pada siang hari
Senang hinggap pada pakaian yang bergantungan di dalam
kamar
Bersarang dan bertelur pada genangan air jernih, seperti : bak
Daur Hidup Nyamuk Aedes aegipty
Nyamuk Ae.aegipty senang meletakkan telurnya di dinding wadah yang berisi
air, terutama wadah buatan manusia seperti bak mandi, ember, ban bekas dll.
Nyamuk ini lebih menyukai wadah yang gelap seperti ban bekas dll.
Menyukai tempat dekat pemukiman manusia.
Menyukai tempat-tempat yang gelap untuk beristirahat, seperti bagian bawah
tempat tidur, kain yang digantung dll.
Setelah tergenag air selama 1-2 hari, telur menetas dan mnejadi larva atau
jentik. Jentik berubah menjadi pupa (kepompong setelah 3-4 hari untuk
akhirnya menjadi nyamuk dewasa 1-2 hari kemudian.
Hanya nyamuk betina yang mengisap darah karena diperlukan untuk
pembuatan telur nyamuk.
6. Apa yang dapat dilakukan untuk mencegah tertular
penyakit DBD?
Sampai sekarang tidak ada vaksin maupun obat untuk
melindungi seseorang dari infeksi virus dengue. Cara terbaik
untuk melindungi diri adalah dengan mengendalikan nyamuk
aedes, nyamuk penular nyamuk DBD.
Cara pencegahan terbaik yang dapat dilakukan warga yang
tinggal di daerah endemis DBD adalah dengan mengenali
tempat-tempat nyamuk meletakkan telurnya, terutama wadah
buatan manusia yang dapat menampung air, untuk kemudian
dilakukan tindakan-tindakan untuk membuat nyamuk sulit
berkembang biak, antara lain dengan Gerakan 3M: Menguras,
Mengubur dan Menutup.
Wadah yang dapat menampung air atau biasa digunakan untuk
menampung air seperti bak dan ember plastik, drum, harus
diberi penutup. Ban bekas, dilobangi atau disimpan sehingga
tidak menampung air pada saat hujan. Tempat minum hewan
peliharaan dan vas bunga harus dikuras dan dikosongkan
sekurang-kurangnya 1x seminggu. Tindakan-tindakan tersebut
dapat merusak telur dan jentik nyamuk A.aegipty (nyamuk DBD)
dan mengurangi jumlah nyamuk dewasa.
Bagi warga yang tinggal di, atau berkunjung ke daerah endemis
DBD, risiko digigit nyamuk A.aegipty dapat dikurangi dengan
penggunaan pendingin udara (AC), pemasangan jaring nyamuk
di pintu dan jendela rumah. Cara lainnya adalah dengan
menggunakan pakaian (baju lengan panjang dan celana
panjang,) atau cairan tertentu (repellent) yang dioleskan dikulit
bagian tubuh yang terbuka. Cairan (repellent) tersebut banyak
dijual dan mudah didapat.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), ada 4 cara
pengendalian nyamuk Ae.aegipty: Pembersihan lingkungan
hidup, Perlindungan diri, Pengendalian nyamuk dengan cara
biologi, Pengendalian nyamuk dengan cara kimiawi.
A. Pembersihan lingkungan hidup.
Menguras bak mandi sekurang-kurangnya sekali
seminggu;
Menutup rapat tempat penampungan air;
Mengubur barang bekas yang dapat menampung air;
Mengganti air di tempat minum burung, vas bunga dan
perangkap semut setiap minggu.
Membersihkan saluran air (talang) supaya air tidak
tergenang.
Jangan menempatkan ban bekas di tempat terbuka,
sehingga tidak menjadi tempat perindukan nyamuk.
B. Perlindungan diri;
Memakai kelambu bila tidur pagi dan sore hari. Hal ini
penting bagi bayi dan Balita yang biasanya tidur pada
jam-jam dimana nyamuk aedes giat mencari makan.
Memakai baju lengan panjang dan celana panjang.
Memakai cairan oles pencegah gigitan nyamuk.
Memasang jaring nyamuk di pintu dan jendela rumah.
Mencegah penderita DBD digigit oleh nyamuk. Hal ini
dapat mencegah nyamuk memindahkan virus ke oranglain.
C. Pengendalian nyamuk dengan cara biologi,
Memelihara ikan pemakan jentik di kolam.
Menaburkan bakteri pembunuh jentik ke dalam kolam.
D. Pengendalian nyamuk dengan cara kimiawi.
Kalau tempat penyimpanan air sulit dikuras, ditaburi
dengan abate, 10 gr setiap 100 liter air.
7. Apakah fogging atau pengasapan merupakan cara terbaik
dalam memberantas nyamuk DBD?
Fogging atau pengasapan bukanlah cara terbaik untuk
memberantas nyamuk Aedes aegipty. Ada banyak alasan
antara lain:
Fogging hanya membunuh nyamuk dewasa, tidak membunuh
telur, jentik dan pupa nyamuk.
Efektivitas fogging dapat dikurangi oleh oleh suhu udara yang
panas, kecepatan angin, dan hujan pada saat pelaksanaan
fogging;
Tergantung cuaca, fogging hanya efektif dalam beberapa jam.
Setelah itu tidak lagi berpengaruh terhadap nyamuk yang
baru menetas.
Tidak ramah lingkungan;
Tidak ekonomis;
Organisa Kesehatan Sedunia mengeluarkan rekomendasi
tentang penggunaan fogging pada Tahun 2000 sbb:
• Fogging tidak efektif, hanya berpengaruh kecil.
• Memberikan rasa aman semu bagi masyarakat.
• Fogging sebaiknya tidak digunakan, kecuali dalam keadaan
genting selama KLB DBD.
8. Apa yang dimaksud dengan Kejadian Luarbiasa DBD?
Kejadian Luarbiasa (KLB) DBD adalah meningkatnya jumlah
kasus DBD di suatu daerah dalam kurun waktu tertentu,
dibanding waktu-waktu sebelumnya. KLB sering terjadi di
daerah tropis, dimana lingkungan sangat mendukung
perkembang-biakan nyamuk Ae. aegipty, terutama di perkotaan
dimana populasi penduduk sangat tinggi dan mutu kebersihan
lingkungan belum baik.
9. Apakah ada waktu tertentu KLB DBD berjangkit?
Penyakit DBD biasanya berjangkit sepanjang tahun di daerah
tropis, termasuk Indonesia. Namun pada waktu musim hujan,
antara Bulan Oktober dan Januari, jumlah kasus meningkat 2kali atau lebih dari jumlah kasus pada hari-hari biasa.
RegarDs
BaLaDiL>_
DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD)
DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD)
1. Apa yang disebut dengan Demam Berdarah Dengue (DBD)?
Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit yang disebabkan
oleh infeksi virus dengue. Ada 4 jenis virus dengue yaitu DEN-1,
DEN-2, DEN-3, dan DEN-4.
Infeksi virus dengue dapat menyebabkan gejala klinis berbeda pada
manusia. Sebagian besar (87%) orang yang terinfeksi oleh virus
dengue tidak menunjukkan gejala apapun (asimtomatik), sebagian
menderita demam dengue (DD), sebagian mengalami Demam
Berdarah Dengue (DBD) dan sebagian kecil dapat mengalami
keadaan yang berat yang disebut dengan gejala syock dengue atau
Dengue Syock Syndrome (DSS). Diperkirakan ratusan juta orang
terinfeksi virus dengue setiap tahun di seluruh dunia.
2. Bagaimana mengenali penyakit DBD?
Keberhasilan penanganan penyakit DBD sering ditentukan oleh
cepat atau lambatnya penyakit tersebut diketahui. Untuk itu
keluarga dan masyarakat perlu mengenali gejala dan tanda dari
penyakit ini. Gejala dan tanda DBD adalah sbb:
Biasanya penderita tinggal di daerah endemis DBD, atau
baru pulang dari daerah dimana penyakit DBD sedang
berjangkit.
Mendadak panas tinggi yang dapat berlangsung selama 2
sampai 7 hari
Sakit kepala dan rasa sakit seluruh tubuh.
Bagian belakang matav terasa sakit kalau digerakkan.
Tampak bercak-bercak merah pada kulit, yang tidak hilang
apabila ditekan.
Kadang-kadang terjadi perdarahan di hidung (mimisan),
gusi, saluran penceranaan (muntah darah).
Sering terasa nyeri di ulu hati.
Pada kasus yang berat yang disebut DSS (Dengue Syock
Syndrome), penderita tiba-tiba gelisah, tangan dan kakinya
dingin dan berkeringat, tidak sadar (syock) dan dapatberakhir dengan kematian.
Pada penderita DBD, terjadi gangguan pada dinding pembuluh
darah. Pembuluh darah kecil (kapiler) menjadi “bocor” sehingga
cairan dari darah dapat keluar dari pembuluh darah. Keadaan
ini dapat menyebabkan kegagalan sirkulasi darah dan syock,
diikuti dengan kematian, apabila kegagalan sirkulasi darah tidak
segera dikoreksi.
Penyakit DBD dapat fatal kalau terlambat dikenali dan tidak
ditangani sebagaimana mestinya. Dengan penanganan yang
baik, tingkat kematian diantara penderita DBD adalah kurang
dari 1%.
3. Apa pengobatan untuk penyakit DBD?
Sampai sat ini belum ada pengobatan khusus untuk penyakit
DBD. Namun demikian penyakit ini dapat ditangani secara
efektif dengan penggantian cairan, asalkan cepat diketahui dan
ditangani. Perawatan di rumahsakit diperlukan untuk
penggantian cairan yang memadai.
Keluarga dapat berperan dalam pengenalan dan penanganan
awal DBD. Tindakan yang dapat dilakukan adalah sbb:
a. Penderita diberikan minum yang lebih banyak: air minum, air
susu, air oralit, air buah dll
b. Pasien anak-anak diberikan kompres dengan air suam2kuku.
c. Berikan obat penurun panas parasetamol.
d. Segera bawa penderita ke fasilitas kesehatan.
4. Bagaimana penyakit DBD ditularkan?
Penyakit DBD ditularkan dari satu orang ke orang lain melalui
nyamuk aedes yang sudah terinfeksi dengan virus dengue. Nyamuk
aedes terinfeksi dengan virus dengue ketika nyamuk tersebut
mengisap darah dari orang yang telah terinfeksi virus dengue. Setelah
1 minggu, nyamuk tersebut sudah dapat menularkan virus ke orang
lain. Penyakit DBD tidak dapat menular langsung dari orang ke orang.
Nyamuk Aedes aegypti (A.aegipty) adalah vektor atau penyebar virus
dengue yang paling utama. Vektor lainnya adalah Aedes albopictus.
1. Seseorang tertular virus dengue pada
saat nyamuk menghisap darahnya.
Virus terdapat dalam air liur nyamuk.
2. Virus segera menuju ke kelenjar
getah bening.
3. Virus menyebar ke seluruh tubuh.
4. Terjadi viremia (dijumpainya virus
dalam darah) dan orang tersebut
mulai demam.
5. Nyamuk dapat terinfeksi apabila
menghisap darah penderita DBD.
6. Virus menuju ke lambung nyamuk
dan memperbanyak diri.
7. Virus menuju ke kelanjar ludah
nyamuk dan siap ditularkan ke
manusia.
5. Bagaimana mengenali nyamuk Aedes Aegipty?
Berwarna hitam belang-belang putih.
Berkembang biak di air tergenang yang relatif bersih.
Bak mandi/WC/Drum.
Tempat minum burung.
Vas bunga
Kaleng, ban bekas,botol, plastik yang dibuang di sembarang
tempat.
Talang air.
Lubang pohon
Menghisap darah pada pagi dan sore hari.
Mampu terbang 100 - 200 meter.
Menghisap darah manusia pada siang hari
Senang hinggap pada pakaian yang bergantungan di dalam
kamar
Bersarang dan bertelur pada genangan air jernih, seperti : bak
Daur Hidup Nyamuk Aedes aegipty
Nyamuk Ae.aegipty senang meletakkan telurnya di dinding wadah yang berisi
air, terutama wadah buatan manusia seperti bak mandi, ember, ban bekas dll.
Nyamuk ini lebih menyukai wadah yang gelap seperti ban bekas dll.
Menyukai tempat dekat pemukiman manusia.
Menyukai tempat-tempat yang gelap untuk beristirahat, seperti bagian bawah
tempat tidur, kain yang digantung dll.
Setelah tergenag air selama 1-2 hari, telur menetas dan mnejadi larva atau
jentik. Jentik berubah menjadi pupa (kepompong setelah 3-4 hari untuk
akhirnya menjadi nyamuk dewasa 1-2 hari kemudian.
Hanya nyamuk betina yang mengisap darah karena diperlukan untuk
pembuatan telur nyamuk.
6. Apa yang dapat dilakukan untuk mencegah tertular
penyakit DBD?
Sampai sekarang tidak ada vaksin maupun obat untuk
melindungi seseorang dari infeksi virus dengue. Cara terbaik
untuk melindungi diri adalah dengan mengendalikan nyamuk
aedes, nyamuk penular nyamuk DBD.
Cara pencegahan terbaik yang dapat dilakukan warga yang
tinggal di daerah endemis DBD adalah dengan mengenali
tempat-tempat nyamuk meletakkan telurnya, terutama wadah
buatan manusia yang dapat menampung air, untuk kemudian
dilakukan tindakan-tindakan untuk membuat nyamuk sulit
berkembang biak, antara lain dengan Gerakan 3M: Menguras,
Mengubur dan Menutup.
Wadah yang dapat menampung air atau biasa digunakan untuk
menampung air seperti bak dan ember plastik, drum, harus
diberi penutup. Ban bekas, dilobangi atau disimpan sehingga
tidak menampung air pada saat hujan. Tempat minum hewan
peliharaan dan vas bunga harus dikuras dan dikosongkan
sekurang-kurangnya 1x seminggu. Tindakan-tindakan tersebut
dapat merusak telur dan jentik nyamuk A.aegipty (nyamuk DBD)
dan mengurangi jumlah nyamuk dewasa.
Bagi warga yang tinggal di, atau berkunjung ke daerah endemis
DBD, risiko digigit nyamuk A.aegipty dapat dikurangi dengan
penggunaan pendingin udara (AC), pemasangan jaring nyamuk
di pintu dan jendela rumah. Cara lainnya adalah dengan
menggunakan pakaian (baju lengan panjang dan celana
panjang,) atau cairan tertentu (repellent) yang dioleskan dikulit
bagian tubuh yang terbuka. Cairan (repellent) tersebut banyak
dijual dan mudah didapat.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), ada 4 cara
pengendalian nyamuk Ae.aegipty: Pembersihan lingkungan
hidup, Perlindungan diri, Pengendalian nyamuk dengan cara
biologi, Pengendalian nyamuk dengan cara kimiawi.
A. Pembersihan lingkungan hidup.
Menguras bak mandi sekurang-kurangnya sekali
seminggu;
Menutup rapat tempat penampungan air;
Mengubur barang bekas yang dapat menampung air;
Mengganti air di tempat minum burung, vas bunga dan
perangkap semut setiap minggu.
Membersihkan saluran air (talang) supaya air tidak
tergenang.
Jangan menempatkan ban bekas di tempat terbuka,
sehingga tidak menjadi tempat perindukan nyamuk.
B. Perlindungan diri;
Memakai kelambu bila tidur pagi dan sore hari. Hal ini
penting bagi bayi dan Balita yang biasanya tidur pada
jam-jam dimana nyamuk aedes giat mencari makan.
Memakai baju lengan panjang dan celana panjang.
Memakai cairan oles pencegah gigitan nyamuk.
Memasang jaring nyamuk di pintu dan jendela rumah.
Mencegah penderita DBD digigit oleh nyamuk. Hal ini
dapat mencegah nyamuk memindahkan virus ke oranglain.
C. Pengendalian nyamuk dengan cara biologi,
Memelihara ikan pemakan jentik di kolam.
Menaburkan bakteri pembunuh jentik ke dalam kolam.
D. Pengendalian nyamuk dengan cara kimiawi.
Kalau tempat penyimpanan air sulit dikuras, ditaburi
dengan abate, 10 gr setiap 100 liter air.
7. Apakah fogging atau pengasapan merupakan cara terbaik
dalam memberantas nyamuk DBD?
Fogging atau pengasapan bukanlah cara terbaik untuk
memberantas nyamuk Aedes aegipty. Ada banyak alasan
antara lain:
Fogging hanya membunuh nyamuk dewasa, tidak membunuh
telur, jentik dan pupa nyamuk.
Efektivitas fogging dapat dikurangi oleh oleh suhu udara yang
panas, kecepatan angin, dan hujan pada saat pelaksanaan
fogging;
Tergantung cuaca, fogging hanya efektif dalam beberapa jam.
Setelah itu tidak lagi berpengaruh terhadap nyamuk yang
baru menetas.
Tidak ramah lingkungan;
Tidak ekonomis;
Organisa Kesehatan Sedunia mengeluarkan rekomendasi
tentang penggunaan fogging pada Tahun 2000 sbb:
• Fogging tidak efektif, hanya berpengaruh kecil.
• Memberikan rasa aman semu bagi masyarakat.
• Fogging sebaiknya tidak digunakan, kecuali dalam keadaan
genting selama KLB DBD.
8. Apa yang dimaksud dengan Kejadian Luarbiasa DBD?
Kejadian Luarbiasa (KLB) DBD adalah meningkatnya jumlah
kasus DBD di suatu daerah dalam kurun waktu tertentu,
dibanding waktu-waktu sebelumnya. KLB sering terjadi di
daerah tropis, dimana lingkungan sangat mendukung
perkembang-biakan nyamuk Ae. aegipty, terutama di perkotaan
dimana populasi penduduk sangat tinggi dan mutu kebersihan
lingkungan belum baik.
9. Apakah ada waktu tertentu KLB DBD berjangkit?
Penyakit DBD biasanya berjangkit sepanjang tahun di daerah
tropis, termasuk Indonesia. Namun pada waktu musim hujan,
antara Bulan Oktober dan Januari, jumlah kasus meningkat 2kali atau lebih dari jumlah kasus pada hari-hari biasa.
RegarDs
BaLaDiL>_
0
komentar
Sabtu, 21 Februari 2009
Posted by BaLaDiL BlogSpoT